CLINICAL
CHEMISTRY
A. PEMERIKSAAN-PEMERIKSAAN GETAH
LAMBUNG
Pemeriksaan
getah lambung meliputi :
I. Pemeriksaan
Motilitas
- Fungsinya adalah untuk mengetahui kemampuan getah lambung meneruskan
isinya ke duodenum
- Motilitas turun jika :
a. Volume getah lambung meningkat
b. Sisa makanan
(+)
II. Pemeriksaan
Makroskopis
1. Volume
Normal
: 25 – 75 ml
Abnormal : - <
25 ml à Hiposekresi / Hipoaddity
- > 75 ml à Hiperseksi / Hiperaddity
- > 100 ml à terjadi pada keadaan patologis
misal:
a. Sindrome zellinger ellision (vol meningkat)
b. Gastritis
kronis
c. Obstruksi pholorus (motilitas
menurun)
2. Warna
Normal
: abu-abu mutiara
Abnormal:
a. Hijau disebabkan oleh biliverdin regurgitasi duodenum ke dalam
b. Kuning
disebabkan oleh bilirubin lambung/naiknya isi duodenum ke lambung.
c. Merah disebabkan oleh darah karena :
- trauma pada pengambilan
- pendarahan lambung
d. Coklat
disebabkan oleh Hb yang terdenaturasi (hematin)
3. Bau
Normal
: agak asam
Abnormal:
a. Asam keras à adanya statis yang disertai peragian
b. Busuk à nekrosis lambung
c. Faeces à statis dalam usus dan fistel antara usus dan lambung
4. Lendir
Normal
: (-)
Abnormal : (+) mungkin berasal
dari mulut /saluran pencernaan
Ciri lendir dari nafas :
a. Tidak homogen
b. Terapung di
atas permukaaan air
c. Terdapat gelembung udara
d. Tampak
garis-garis halus
e. Pada mikros sel ephel meningkat
Cara mengetahui dengan menuang
cairan dari gelas kimia lain.
Pengaruh lendir :
§ Lendir dalam getah lambung akan mengikat sebagian asam basa sehingga
hasil akan rendah palsu dan pada asam total tidak berubah.
5. Sisa Makanan
Normal
: (-) karena sisa makanan telah dilanjutkan ke duodenum
Abrnormal : (+) karena
: à Motilitas lambung berkurang
à Adanya sumbatan pada pylorus
6. Pus
Normal
: (-)
Abrnormal : (+) à a. Berasal dari saluran makanan
b. berasal dari saluran pernafasan dan adanya sputum yang tertelan
Adanya pus dapat dibuktikan
dengan px mikroskopis sehingga didapatkan lekosit meningkat.
7. Potongan
Jaringan
Normal
:
(-)
Abnormal : (+) Menunjukkan
adanya proses tumor
III. Pemeriksaan
Mikroskopis
Sa
Sample terbaik : Keadaan puasa, bila tidak puasa sisa makanan akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan, supaya sample betul-betul murni dari lambung
tidak dipengaruhi sisa makanan.
Metode :
A. NATIF
- Setetes getah lambung diletakkan di atas obyek glass kemudian hapus
dengan deck glass.
- Periksa di bawah mikroskop obyektif 10 x dan 40 x
- Unsur yang mungkin terlihat :
·
Erytrosit
Sel Epitel
·
Lekosit
Sisa makanan
- Jika : ~ Volume meningkat
~ Sisa
makanan (+ +)
- Gunzburg
(-),(-) Keliling (+), (-)
- Batang gram
(+)
B. PENGECATAN
a. Lemak
: Sudan III
b. Amylum
: Lugol
c. Leptospira : Lofler
d.
Gram dan ZN : Untuk
mencari kuman
- Kuman pengecatan gram
Sarcina : - Bentuk
coccus susunan seperti kubus
- Gram (+)
- Menyebabkan statis tanpa anchordidria
- Boas aplar : - Bentuk batang berkelok-kelok
- Gram (+)
-
Pemeriksaan
Kehling (+) à Karena menghilangkan asam laktat
- Menyebabkan
stasis dengan anchlorhidria
v Anchilorhidria à Suatu keadaan dimana pH > 3,5 dan tak akan turun > 1
satuan setelah dilakukan perangsangan secara maximal.
v Pochlorhidria à Suatu
keadaan dimana pH > 3,5 dan akan turun > 1 satuan setelah
dilakukan perangsangan secara maximal.
v Acydity à Suatu
keadaan dimana pH > 6 dan akan turun > 1 satuan setelah
perangsangan secara maximal.
- Kuman pengecatan 2N
M. TBC à Dengan
NaCl 0,9%.
Untuk mendapatkan hasil yang
berarti, bahan dihomogenkan, dipusing, dibuang cairan atasnya dan lakukan
pada sediment, pemeriksaan makros, culture, percobaan binatang.
Maksud dihomogenkan adalah
untuk mendapatkan kuman TGC
v Papanicolour : untuk mencari adanya sel-sel
kuman
v Peroxidase : untuk membedakan lekosit
dari jenis granulocyte dan monosit peroxidase (+), sedang limfosit (-).
IV. Pemeriksaan
Kimia
1. KEASAMAN GETAH LAMBUNG
a. Pemeriksaan HCl bebas
- Tujuan : ~
Untuk mengetahui apakah lambung mersekresikan HCl / tidak
~ Untuk
mengetahui apakah HCl yang disekresi lambung dalam batas normal/tidak.
- Syarat
: a. Tidak ada lendir
b. pH (4
karena HCl bebas dapat terdeteksi pada pH 2,5)
- Bahan
pemeriksaan: *Dari sordage lambung
* Muntahan penderita
- Metode :
1) Indikator
Toeffer (spesifik)
Tujuan: Untuk mengetahui ada /
tidaknya HCL dalam getah lambung
Prinsip: Asam total dalam getah
lambung akan beraksi dengan toeffer membentuk
warna merah.
Cara kerja :
1. Masukkan 1 ml
getah lambung ke dalam tabung serologi
2. Tambahkan 1
tetes indikator toeffer, campur
3. Amati hasil :
jika (+) terjadi warna merah
jika (-) terjadi warna
kuning
Harga normal:
(+) terjadi warna merah
Komposisi
Indikator Toeffer
à Paradimethyl amino azobenzena
: 0,6 gr
à Alkohol 95 %
ad
:100 ml
2) Indikator
Gunzburg
Tujuan: Untuk mengetahui ada /
tidaknya HCl bebas dalam getah lambung
Prinsip: HCl bebas dalam getah
lambung akan bereaksi dengan indikator gunzburg memberi warna merah.
Cara kerja :
1. Masukkan 5-10
tetes indikator gunzburg dalam cawan penguap
2. Panaskan
cawan penguap tersebut diatas air mendidih sampai kering dan menimbulkan
bercak berwarna kuning
3. Tambahkan beberapa tetes getah
lambung yang diperiksa ke atas bercak yang telah mengering
4. Adanya perubahan warna
yang menjadi merah jambu berarti (+)
Komposisi
indikator Gunzburg
àPhloroglucinol
: 2 gr
àVanillin
: 1 gr
àAlkohol 96%
: 330 ml
Tujuan
pemanasan :
1.
Menghindari pengarangan sehingga mudah diamati
2. Agar
reagen tidak mudah menguap (alkohol)
- Indikator
toeffer tidak bersifat spesifik karena pada reaksi toeffer bukan hanya
HCl saja tetapi asam total juga bereaksi :
- Asam total
à HCl bebas + asam organik
Misal :
laktat, carbonat, acetat, butirat, fosfat dan protein
b. Pemeriksaan Getah Lambung Bertingkat
- Tujuan :
Untuk mengetahui jumlah HCl yang disekresikan oleh lambung dalam jumlah normal.
- Zat
perangsang yang digunakan:
1) Alkohol 7%
· Cara pemberian : melalui mulut/peroral sebanyak 520 ml tiap 30’
· Kelemanhan : kurang efektif, merupakan zat perangsang yang lemah
2) Histamin
· Cara pemberian : Dengan suntikan secara subcutan sebanyak 0,04 mg per kg
berat badan.
· Kelemahan : Merupakan zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi (dapat
menimbulkan reaksi shock anaphilastic).
3) Pentazole
hidrochloride/histalog à paling baik
· Cara pemberian : Suntikan subcutan sebanyak 0,5 mg/kg BB
4) Pentagastrin
à paling baik
· Cara pemberian : Suntikan ultramuscular sebanyak 0,5 mg/kg BB
- Cara kerja
:
1. Pasien
dilakukan sondage lambung dengan posisi nuchter, kemudian dimasukkan 50 ml
alkohol 7% ke dalam lambung pasien lewat sonde/dapat juga disuntikan dengan
perangsang lain.
2. Tiap 10’
dan 15’ isi lambung dihisap dan tiap porsi disimpan sendiri.
3. Percobaan
dihentikan 1 ½ - 2 jam setelah rangsangan.
4. Ambli 5 ml
dari tiap porsi dan lakukan titrasi dengan :
a. 1 – 2 tetes indikator toeffer.
b. Titrasi
dengan NaOH oleh N sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning.
5. Baca berapa
ml NaOH 0,1 N yang terpakai untuk menunjukkan HCl bebas.
6. Tambahkan 2
tetes indikator PP 1%.
7. Titrasi lagi
dengan NaOH 0,1 N sampai warna kuning berubah menjadi merah jambu.
8. Baca berapa ml NaOH 0,1N yang
terpakai. Jumlah itu menunjukkan jumlah asam total à ml NaoH x 100 vol
GL
- Pemeriksaan
getah lambung bertingkat dikatakan anchlorhidria sejati bila setelah 1 jam dilakukan
rangsangan tidak didapatkan HCl
- Cara menyatakan
hasil :
1 satuan / pH/meq HCl per liter yang artinya banyaknya ml NaOH 0,1 N yang
digunakan untuk menetralkan 100 ml getah lambung
Misal : Getah lambung yang digunakan 5 ml (HCl = 1 ml, Asam total = 2,4
ml), maka harus dikalikan 20 supaya menjadi 100 ml
- 1 x 20 = 20 ml
- 2,4 x 20 = 48 ml
Jika menggunakan NaOH 0,5 N,
maka :
- 1 x 5 = 5 x 20 = 100 ml
- 2,4 x 5 = 1 x 20 = 240 ml
(Jika NaOH < 0,1 N,maka
dibagi, jika > 0,1 N maka dikali)
· Contoh soal :
Dalam pemeriksaan getah lambung
bertingkat dibutuhkan 1,5 ml lart NaOH 0,01N untuk terjadi perubahan warna
dari merah menjadi kuning, kemudian thrasi dilanjutkan lagi dengan
menggunakan indikator PP. Ternyata dibutuhkan 5 ml inrt NaOH 0,01 N terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi merah jambu. Hitung kadar HCl bebas dan
asam total dalam lambung tersebut, getah lambung 2 ml.
Jawab :
HCl bebas = 1,5 ml
Asam total = 5 ml
Getah lambung = 2 ml
HCl bebas = 5 ml, NaOH = 0,01 N à
1,5 : 10 = 0,15 ml NaOH
Asam total = 5 ml, NaOH = 0,01 N à
5 : 10 = 0,5 ml NaOH
Hasil : 0,15 x 50 = 7,5 satuan HCl bebas
0,5 x
50 = 25 satuan Asam total
Harga normal : HCl bebas = 25 – 50 satuan
Asam total = 50 – 75 satuan
c. Pemeriksaan Tubulus Gastric Aralisis
- Tujuan :
untuk mengetahui : ratio BAO dan MAO
- Cara kerja :
Kepada penderita diberi 1 tablet yang mengandung resin yang terikat
dengan zat warna azure A. Oleh karena pengaruh asam lambung sebagian dari
azure A akan dilepas dari resin. Banyaknya azure A akan dilepas sesuai dengan
banyaknya asam lambung. Azure A akan diserap oleh usus dan dikeluarkan dari
tubuh melalui ginjal Banyaknya Azure A yang dalam urine menjadi ukuran untuk
mereduksi asam lambung.
- Keuntungan :
Penderita tidak merasa sakit
- Kelemahan :
Pemeriksaan tidak berarti bila
:
· Penyakit hati (zat warna
dihasilkan tidak dapat diekskresi)
· Retensio urine (karena
pengeluaran urine terhambat)
· Penyerapan usus yang tidak baik
(zar warna yang dihasilkan tidak baik)
BAO (Basal Acid Output) à jumlah meq sekresi HCl maximal sebelum dilakukan perangsangan.
MAO (maximal add output) à jumlah meq sekreasi maximal selama 1 jam setelah dilakukan perangsangan.
V.
PEMERIKSAAN PEPSIN
Indikator : Anchlorhidria
Prinsip : Adanya pepsin dalam
getah lambung akan menguraikan substrat putih telur dalam waktu 24 jam suhu
370C.
Cara kerja :
1) Buatlah
substrat putih telur dengan cara :
- Rebuslah
sebutir telur kemudian kupas dan buang kuningnya
- Putih telur
beku dipotong membentuk lempeng dengan ukuran p = 5 mm , l = 1 m
2) 7 – 8 getah
lambung ditambah HCl 0,1 N sebanyak 7-8 ml, kemudian dicampur dan dibagi
dalam 3 tabung dalam volume yang sama banyak (A, B, C).
3) Tabung A à ditambah pepsin + 2 lempeng telur (sebagai kontrol (1))
Tabung B à dipanaskan + 2 lempeng telur (sebagai kontrol (-))
Tabung C à tambah 2 lempeng telur + toluena (sebagai katalisator)
Fungsi memanasan pada tabung B adalah untuk menghilangkan
enzim-enzim
4) Incubasi
pada suhu 370 C selama 24 jam
5) Bandingkan
besarnya lempeng telur pada 3 tabung dalam keadaan normal :
Tabung A: lempeng telur hilang
Tabung B: lempeng telur tidak
hilang
Tabung C : lempeng telur hilang
VI. PEMERIKSAAN ASAM LAKTAT
Indikasi : dengan HCl
Hipochlorhidra bebas < 20 satuan
Tujuan : untuk membedakan hasil (+) yang disebabkan HCl / asam yang lain
Ø Keadaan yang menimbulkan asam
laktat :
a. Fungsi sekresi lambung menurun
b.Fungsi motorik lambung menurun
c.Adanya kuman Bacillus boar opler
1.Pemeriksaan Keiling
Prinsip : Reaksi antara FeCl3 : 10%
dengan asam laktat membentuk ferrylaktat yang berwarna kuning
Cara kerja :
1. Masukkan
20 ml aquadest dalam tabung reaksi
2. Tambahkan
5-10 tetes larutan FeCl3 10% kemudian campur dan bagi menjadi 2:
3. Tabung I :
sebagai test + 1 ml getah lambung yang telah disaring
tabung II
: sebagai kontrol + 1 ml aquadest
4. Bandingkan
jika pada tabung test lebih kuning dari tabung kontrol maka hasil test (+)
dengan latar belakang putih
Harga normal : (-) tidak
terjadi warna kuning melebihi kontrol
Ø Fungsi penyaringan : Agar tidak mengganggu perubahan warna
Sumber : Buku Panduan Praktikum Kimia Klinik Kelas
XI
|